Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Bung Abe Direktur Karang Tumaritis Institute Sebut Indonesia Adalah Negeri Ajaib

0
109 views
Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono.
Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono.

BANTEN, – Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono mengatakan bahwa Indonesia adalah negeri ajaib.

Pasalnya, menurut milenial muda yang biasa disapa Abe itu, bahwa di Indonesia terdapat 1.340 suku dengan budaya kebiasaan yang berbeda beda, juga terdapat 652 bahasa daerah.
Dan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang sangat kaya.

“Sehingga dengan kondisi seperti itu, orang luar menyebut Indonesia adalah negeri ajaib,” kata Abe saat menyampaikan materi Sosialisasi 4 Pilar yang disenggarakan Anggota MPR RI Dapil Banten III, Ananta Wahana bertempat di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Tangerang, Rabu (5/4/2023).

Lebih lanjut, jebolan James Cook University Singapura itu menjelaskan bahwa, Pancasila merupakan peradaban bangsa Indonesia yang digali oleh Bung Karno yang kemudian menjadi falsafah sekaligus sebagai ideologi bangsa.

Bung Karno mewariskan Pancasila sebagai jalan hidup bangsa Indonesia.
Dan karena Pancasila juga bangsa ini tetap utuh hingga saat ini.

“Bung Karno mewariskan Pancasila sebagai jalan hidup bangsa Indonesia. Dan karena Pancasila juga bangsa ini tetap utuh hingga saat ini,” ujar anak muda yang mulai merambah dunia politik itu.

Hal itu bukan tanpa alasan, lanjut Abe, sebab dalam catatan sejarah dunia, Uni Soviet yang merupakan negara adidaya runtuh pada dekade akhir 80an.

Uni Soviet sekarang tinggal kenangan lantaran hancur berkeping-keping.

“Kita berkaca pada Uni Soviet yang pernah menjadi negara adidaya sampai akhir 1980-an, runtuh dan sekarang pecah menjadi 15 negara,” ujarnya.

Abe juga menyebut, bahwa Bung Karno pernah datang ke Yugoslavia menemui sahabatnya Josip Broz Tito sebagai pemimimpin negara itu.

Tito menunjukan negaranya yang sangat kuat. Bung Karno pun bertanya kepada Tito, warisan apa yang akan ia berikan kepada negaranya setelah ia meninggal.

Josip Tito dengan bangga mengatakan bahwa ia akan meninggalkan kekuatan militer yang sangat kuat yang akan menjaga keutuhan negaranya.
Lantas Tito balik bertanya kepada Soekarno apa yang akan ia wariskan kepada Indonesia jika sudah berpulang.

“Aku tidak khawatir, karena telah kuwariskan Pancasila sebagai jalan hidup bangsa Indonesia,” ujar Soekarno kepada Tito.

Dan benar saja, setelah Josip Broz Tito meninggal, negaranya sekarang sudah tidak ada karena terpecah pecah menjadi 7 negara.

Padahal Yugoslavia luas wilayahnya hanya 200 ribu km2. Sementara Indonesia panjang bentangan dari Sabang sampai Merauke itu sekitar 10 ribu km, atau setara Jakarta-Makkah, Arab Saudi.

Namun puluhan tahun setelah Bung Karno tiada, Indonesia tetap utuh hingga saat ini atau 77 tahun sejak merdeka 1945.

“Jadi itulah, mengapa orang luar menyebut Indonesia negeri ajaib. Pemersatu negara kita bukan bukan kekuatan militer. Tapi sebuah ideologi yang kuat namanya Pancasila,” kata politisi muda PDI Perjuangan itu.

Makna Sila-sila Pancasila

Oleh karenanya, Bakal Calon Legislatif DPRD Provinsi Banten dari Dapil Kabupaten Tangerang itu juga menyatakan, Pancasila harus lebih diketahui, dimengerti, dan dipahami oleh seluruh warga negara.

“Untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Substansinya kita harus hidup gotong royong, tenggang rasa dengan toleran terhadap segala perbedaan,” jelasnya.

Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono.
Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono.

Selanjutnya Abe memaparkan makna dari sila-sila Pancasila. Untuk Sila Kesatu yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan, Tuhan-nya sendiri.

Kemudian Sila Kedua yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa kita harus mendirikan negara Indonesia Merdeka menuju kepada kekeluargaan bangsa-bangsa.

“Untuk Sila Ketiga, pada prinsipnya negara Indonesia bukan negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan. Tetapi kita mendirikan negara “semua buat semua”,” imbuhnya.

Lalu untuk Sila Keempat yang pada prinsipnya dengan jalan mufakat kita memperbaiki segala hal, termasuk keselamatan negara yaitu dengan jalan musyawarah dan mufakat di dalam Badan Perwakilan Rakyat.

Dan Sila Kelima yang pada prinsipnya menegaskan, bahwa tidak boleh ada kemiskinan dalam Negara Indonesia Merdeka.

“Jadi, betapa pentingnya merawat warisan Bung Karno sebagai pendiri bangsa yaitu Pancasila. Untuk menjaga keutuhan negara Indonesia,” imbuhnya.

Diketahui, kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI tersebut diikuti ratusan kader dan struktural DPC PDIP Kabupaten Tangerang. (tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here