Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Tangerang, Rano Alfath Paparkan Makna Pancasila

0
55 views
Rano Alfath bersama di tengah-tengah masyarakat.
Rano Alfath bersama di tengah-tengah masyarakat.

KOTA TANGERANG, | “Kokoh Bersama Empat Pilar: Menjaga Kebhinekaan, Membangun Persatuan!” begitulah tagline dibalik terselenggaranya kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia oleh Anggota MPR-RI sekaligus Anggota Komisi III DPR-RI, Moh. Rano Alfath pada hari Sabtu (20/05/2023).

Sudah menjadi kewajiban seorang Anggota MPR untuk mengedukasi masyarakat terkait Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 dan Ketetapan MPR sebagai konstitusi negara; NKRI sebagai bentuk negara; dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara ke berbagai elemen masyarakat.

Acara yang dihadiri oleh 150 partisipan di Pondok Bahar, Kota Tangerang tersebut terdiri dari pemaparan materi dan diskusi santai melalui sesi tanya jawab.

Kehadiran Rano sebagai wakil rakyat disambut baik oleh para pengurus RT dan RW sebagai peserta kegiatan.

Dalam paparan yang dibagi dalam tiga sesi, Rano menyampaikan signifikansi peran ulama dalam berdirinya NKRI sebagai pembuka acara.

“Dalam mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, kita tidak bisa melupakan peran yang berarti dari ulama. Mereka adalah pahlawan yang tidak hanya berjuang untuk kepentingan agama, tetapi juga untuk kepentingan nasional. Kehadiran mereka memberikan semangat dan kekuatan kepada masyarakat Indonesia dalam membangun bangsa yang bersatu, berdaulat, dan adil. Usai penjajah “minggat” dari bumi Nusantara, mayoritas ulama kemudian mendirikan pondok pesantren untuk mendidik anak bangsanya,” terang Rano.

Rano Alfath bersama di tengah-tengah masyarakat.
Rano Alfath bersama di tengah-tengah masyarakat.

Selain itu, Rano juga memaparkan kondisi Indonesia terkini dan bagaimana mempedomani empat pilar dapat menjadi solusinya.

“Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan yang nyata dalam menghadapi pengaruh dan penetrasi ideologi asing. Globalisasi dan kemajuan teknologi telah membuka pintu bagi arus informasi dan budaya dari luar negeri yang dapat mempengaruhi pola pikir dan identitas bangsa kita. Apalagi dengan adanya sosial media mempermudah kita untuk terpapar pada konsep-konsep tersebut, contohnya radikalisme. Nah hal itu harus ditangkal dengan mempedomani empat pilar kebangsaan yang sudah menjadi pondasi negara kita sejak dulu,” terang legislator muda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Wakil rakyat asal Partai Kebangkitan Bangsa itu menegaskan, bahwa Pancasila bukan hanya sekedar kata-kata di atas kertas, melainkan panduan moral yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Khususnya anak muda kita, tidak sedikit yang hanya sekedar hafal di mulut saja tapi secara praktik masih belum memahami apa itu Pancasila. Maka saya harap pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah juga harus memerhatikan hal ini. Karena itu penting untuk menginternalisasi nilai-nilai, sejarah, budaya, dan identitas kebangsaan,” imbuh Rano.

“Sehingga membantu membentuk identitas sebagai warga negara yang bertanggungjawab dan memiliki rasa cinta terhadap tanah air,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here