BANTENKINI.COM, KOTA TANGERANG – Dalam rangka mensosialisasikan kembali di bukanya Hotel FM7 Bandara Soekarno Hatta ( Soetta ) Jakarta untuk umum. Hotel yang tadinya sempat jadi sarana karantina selama masa pandemi Covid 19 ini, pihak manajemen marketing mengundang para jurnalis media untuk buka bersama sekaligus memperkenalkan fasilitas yang tersedia di tempatnya bagi para tamu hotel, Kamis (14/05).
Hotel yang dirancang laksana resort ini memang berbeda dengan hotel yang sifatnya transit biasa. Lokasi yang hanya berjarak 2 KM dari Bandara ini selain menyediakan kamar juga dilengkapi dengan berbagai sarana yang bisa membuat pengunjung merasa ada di sebuah tempat di pulau dewata.
Selain layanan kamar yang mewah dengan 3 type kelas, hotel ini juga memberikan sarana Gym dan kolam renang in door bagi para tamu. Dan tak hanya itu, hotel ini juga memiliki spot yang strategis untuk menikmati suasana alam dengan diiringi suara alunan pesawat terbang baik yang mau mendarat ataupun yang hendak lepas landas, sambil menikmati sajian di lantai Duanya, tak jauh dari resto di hotel ini.
Namun sayang, dari sekian banyak fasilitas yang disiapkan itu, awak media kesulitan untuk menemukan tempat wudhu untuk sholat. Meski sarana Musolah sudah disiapkan, namun tempat untuk mengambil wudhunya terasa jauh dari musolah.
M. Irfansyah, Pimpinan redaksi media online angket24.id yang juga merupakan Sekjen Jurnalis Tangerang Raya ( JTR ) yang hendak melaksanakan sholat maghrib merasa kesulitan untuk ke tempat wudhu tersebut.
Hal ini juga dirasakan oleh awak media lain yang hendak mengambil wudhu. Lokasi yang disediakan ternyata jauh dan sulit.
“Lokasinya entah salah info atau gimana tapi benar – benar harus kuat untuk mendapatkannya. Karena saya harus masuk gedung kosong yang masih sedang di bangun dengan kamar kosong dan gelap. Itupun adanya di pojokan berupa kamar mandi” ujar irfan.
Irfan menambahkan bahwa untung saja dirinya bertemu dengan cleaning service wanita di dalam gedung tersebut, jika tidak mungkin dirinya tak berhasil menemukan kamar mandi tersebut.
“Saya sudah hampir putus asa dan mau balik ke ruang resto saja, karena sudah berputar – putar di dalam gedung kosong yang masih berantakan ini. Untung bertemu dengan petugas cleaning service wanita dan memberitahu lokasi kamar mandi, jadi saya wudhu disitu” imbuhnya
Pihak manajemen yang di konfirmasi Vicky Valleria, menjawab bahwa tempat wudhu atau keran air itu tak jauh dari Musolah.
“Memang itu musolah sementara, sedangkan musolah yang sebenarnya lebih jauh dari situ, tapi kran airnya tak jauh dari situ kok pak” tukas Vicky
Sebagai tamu yang di undang untuk acara berbuka puasa dan gathering, para awak media merasa kecewa dengan kondisi ini.
“Seharusnya dengan kelas hotel seperti FM7 yang sudah kelas bintang Empat, hal ini tak boleh terjadi. Karena sudah jelas yang di undangnya ini umat islam karena acara buka puasa bersama, tentu butuh sarana ibadah saat sholat maghrib tiba. Tapi kok mau sholatnya malah susah” sesal Irfan lagi.
Vicky Valerie selaku senior Marketing yang menjadi PIC acara ini menyatakan akan memberitahukan hal ini pada pihak manajemen.
“Kita terima keluhannya ya pak, nanti kita akan laporkan ke pihak manajemen biar ada perbaikan” jawab Vicky.