Oleh: Nintinjri Husnida, S. St., M. Keb.
Kekurangan Energi Kronik merupakan permasalahan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami KEK dengan sangat parah dapat menyebabkan risiko kematian di masa perinatal. World Health Organization (WHO) mencatat terdapat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan kekurangan energi kronis.
Kekurangan gizi yang terjadi pada ibu hamil membuat nutrisi yang dikonsumsi ibu hanya bisa mencukupi kebutuhan ibu sehingga kebutuhan janin tidak tercukupi. Janin yang tidak tercukupi kebutuhan nutrisinya akan beresiko lahir dalam keadaan berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi dengan ibu yang mengalami KEK berpotensi besar lahir dengan kondisi berat badan kurang dari 2500 gram dan sangat berisiko mengalami stunting karena terjadi penghambatan perkembangan anak sampai dengan usia 2 tahun.
Tanda-tanda yang sering terjadi pada ibu hamil yang mengalami KEK diantaranya adalah sering merasa lelah, anemia, mati rasa atau kesemutan, wajah pucat dan tidak bugar, berat badan tidak bertambah bahkan menurun, lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, indeks massa tuuh (IMT) kuranng dari 18 kg/m2, kalori yang terbakar saat istirahat menurun, serta kemampuan melakukan aktivitas fisik berkurang. Ibu hamil yang kekurangan energi kronis biasanya mengalami kelelahan secara terus menerus meski telah beristirahat.
Faktor pemicu terjadinya KEK selain asupan gizi yang kurang adalah stres, infeksi virus, gangguan sistem kekebalan tubuh atau ketidakseimbangan hormon. Ibu yang terdeteksi kekurangan energi kronis biasanya mudah terkena penyakit serta akan mengalami permasalahan dalam perkembangan janin bahkan janin gagal berkembang atau tumbuh dengan tidak sempurna.
Untuk mencegah KEK saat hamil, dapat dimulai dengan mempersiapkan diri sejak wanita usia subur. Wanita dengan usia subur dapat berkonsultasi ke dokter kandungan untuk pemeriksaan organ reproduksi. Kemudian mengkonsumsi asam folat setidaknya 6 bulan sebelum hamil untuk mencegah bayi lahir cacat bawaan, Selain itu menjaga berat badan agar tetap ideal, menjalani pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, mengelola stres dan menghentikan kebiasaan tidak sehat.
Saat hamil, ibu perlu mengkonsumsi makanan bergizi seperti makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan dan tempe) serta rutin memeriksakan kehamilannya atau melakukan pelayanan antenatal ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Untuk menanggulangi keadaan ibu yang terlanjur mengalami KEK saat hamil, maka ibu harus segera berkonsultasi ke dokter atau ke bidan. Ibu juga diwajibkan memakanan makanan pokok seperti nasi, ubi, kentang serta makanan yang mengandung protein seperri daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali, memastikan ketersediaan bahan makanan bergizi di rumah, menjaga kebersihan dan kesegaran makanan, mengobati penyakit infeksi yang menggangu sistem pencernaan, istirahat yang cukup serta berolahraga secara teratur.