Wakil Wali Kota Tangerang Meninjau Pasar Induk Jatiuwung Guna Memastikan Kesiapan Beroperasi

0
345 views

BANTENKINI.COM, KOTA TANGERANG – Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya disampaikan Direktur Utama PT Bina Pasar Mandiri — pengelola Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung — Suwito atas kedatangan Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin meninjau lokasi yang akan menjadi pasar induk terbesar di Provinsi Banten, beberapa waktu lalu.

Kedatangan Wakil Wali Tangerang Sachrudin ke lokasi Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung memastikan rencana pembukaan (grand opening) sesuai dengan yang dijadwalkan. Sachrudin juga meninjau struktur bangunan pasar induk tersebut yang dipersiapkan menjadi pasar induk terbesar di Provinsi Banten.

Wakil Wali Kota Tangerang merasa puas melihat luas area dilengkapi jalan yang lebar serta tempat parkir sangat memadai untuk menampung banyak kendaraan. Sehingga kemacetan lalu lintas di jalan raya nasional di lokasi tersebut dapat dihindarkan.

Direktur Utama Bina Pasar Mandiri Suwito kepada Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, menjelaskan pembangunan Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung saat ini telah mencapai 80 persen.

“Saat ini telah mencapai 80 persen, sehingga pada pelaksanaan grand opening 31 Juli 2021 sudah mencapai kesempurnaan,” demikian diungkapkan Direktur Utama PT Bina Pasar Mandiri, Suwito saat mendampingi Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin meninjau Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung di Jalan Gatot Subroto Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung berdiri di area seluas 43.000 meter persegi hadir sebagai terlengkap dan terbesar di Provinsi Banten. Pasar Induk Jatiuwung tersedia delapan blok dengan jumlah lapak sebanyak 1300, kios multifungsi ada 167 dan ruko untuk 42 unit bisa untuk bank, minimarket dan sebagainya.

Rektor Universitas Raharja Po Abas Sunarya bersama Dirut PT Bina Pasar Mandiri Suwito

Suwito menerangkan, Pasar Induk Jatiuwung dengan konsep modern, fasilitas lengkap, lokasi mudah dijangkau dengan motto Pasar Induk Beramanah (Bersih, Rapi, Aman dan Indah). Lokasinya sangat strategis di Jalan Gatot Subroto Kota Tangerang dekat perbatasan dengan Kabupaten Tangerang.

Diungkapkannya lebih lanjut, jarak lokasi Pasar Induk Jatiuwung dengan pintu Tol Bitung hanya tiga kilometer. Dari tapal batas Kota Tangerang dengan Kabupaten Tangerang berjarak 1,5 kilometer. Jadi praktis jarak tempuh dari pintu Tol Bitung ke lokasi Pasar Induk Jatiuwung hanya 10 menit. Akses yang sangat luar biasa sehingga bisa mendukung semua aktivitas dan mobilitas pedagang, baik itu dari Sumatera maupun dari Jawa.

“Mobilitas barang-barang para pedagang sangat efektif. Pasar Induk Jatiuwung segera berdiri di Juli 2021. Selamat bergabung kepada pedagang yang telah membeli lapak di Pasar Induk Jatiuwung dan yang belum diharapkan segera membeli,” beber Suwito.

Ia mengajak kepada para pedagang untuk segera bergabung dengan Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung. Los-los pedagang sudah digaris jalan dan area parkir pun serta bangunan sedang penyelesaian akhir. Dalam waktu dua bulan ke depan seluruh pembangunan sudah selesai 100 persen.

“Kami manajemen Pasar Induk Jatiuwung memikirkan segala sesuatunya untuk kemaslahatan masyarakat Kota Tangerang. Pasar induk ini akan menampung seluruh pedagang yang ada di Kota Tangerang khususnya dan Provinsi Banten umumnya,” beber Suwito.

Pengamat ekonomi dan akademisi, Dr Po Abas Sunarya MSi menjelaskan dengan  habisnya ijin operasional dan kontrak pedagang dengan pengelola, maka untuk dapat dievaluasi guna tidak diperpanjang. Relokasi pedagang pun menjadi solusi mengatasi masalah tersebut.

Terlebih saat ini terdapat investor yang telah menanamkan modalnya untuk membuat Pasar Induk Buah dan Sayur Jatiuwung di Jalan Gatot Subroto Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang.

Pembantu Ketua III Stisip Yuppentek – Tangerang, Asep Sugara.

“Dari segi Amdalalin, lokasi pasar (Pasar Induk Tanah Tinggi -red) sudah tidak memungkinkan lagi. Apalagi Kecamatan Tangerang sekarang menjadi pusat bisnis dan perkantoran. Solusinya ya pindah,” ujar Rektor Univeristas Raharja, Po Abas Sunarya saat soft opening Pasar Induk Jatiuwung 10 April lalu.

Menurut Abas, lokasi Pasar Induk Jatiuwung sangat strategis dari sektor ekonomi. Hal itu lantaran letaknya yang dekat dengan akses tol Bitung yang menghubungkan berbagai kota di Sumatera dan berbagai daerah di Jawa. Dari segi biaya transportasi sudah pasti terjangkau dan waktu lebih efisien.

Sementara itu pengamat ekonomi yang juga Pembantu Ketua III Stisip Yuppentek Tangerang, C Dr Asep Sugara ST MM mengatakan sejak awal berdiri Pasar Induk Tanah Tinggi tidak visible karena ketika itu berdekatan dengan Pasar Induk Cikokol. Dari aspek pemgembangan wilayah, kata Asep Sugara tidak visible ada pasar di situ karena berada di jalan raya utama sehingga pastinya mempengaruhi kepadatan lalu lintas di titik itu.

“Masyarakat pengguna pasar harus diberi kenyamanan, demikian pula masyarakat yang berada di luar pasar. Ini ketika terjadi kemacetan lalu lintas, keberadaan pasar sudah dianggap mengganggu di lokasi itu. Posisi pasar yang berdekatan dengan pusat pemerintahan menjadi pemandangan yang tidak elok. Ketika orang keluar dari kawasan pusat pemerintahan ditampakkan estetika yang tidak elok, dan dihadapkan dengan kemacetan,” ungkap Asep Sugara.

Menurutnya, sebaiknya pasar induk itu tidak lagi berada di jantung Kota Tangerang yang berdekatan dengan pusat pemerintahan. Dikatakan Asep, bila pasar yang berdekatan dengan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dipindahkan maka akan melancarkan arus lalu lintas dan meningkatkan nilai estetika kota.

“Apalagi lokasi Pasar Induk Tanah Tinggi berdekatan dengan perlintasan kereta api sehingga menambah macet arus lalu lintas jalan Sudirman,” terang Asep Sugara.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here