BANTENKINI.COM, SERANG – Keberadaan ternak ayam di pemukiman warga Kampung Jambu, RT 11 RW 02, Desa Negara Padang, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang dikeluhkan warga lantaran belum adanya pagar pembatas antara peternakan dan rumah pemukiman.
“Sementara sudah berjalan empat kali panen namun sampai sekarang belum ada upaya dari perusahaan maupun pemerintah untuk penanganan. Sehingga membuat khawatiran warga akan penyakitnya,” ujar salah satu warga setempat Haris kepada awak media, Selasa (17/12).
Menurut Haris, pengelolaan limbah juga terlihat asal-asalan, bahkan baru dibuatkan tempat pembuangan limbahnya.
“Tapi belum jadi sampai sekarang pembuatan tempat pembuangannya. Sampai sekarang masih dibuang ke lahan masyarakat,” jelasnya.
Dengan kejadian itu, kata dia, masyarakat juga mengeluhkan sikap arogansi yang sebelumnya sudah beberapa kali diingatkan untuk segera mencari solusi, namun peternakan tersebut tidak menggubris.
“Akibatnya lalat berserak gentayangan di rumah penduduk setempat,” katanya.
Sementara itu, ketua umum Yayasan Badan Perlindungan Konsumen Nasional ( Yabpeknas) Nurhamzah memaparkan keberadaan ternak ayam itu sangat mengganggu menimbulkan bau tak sedap dan lalat sangat banyak di sekitar pemukiman warga.
Pihaknya juga akan melakukan langkah-langkah hukum sesuai dengan prosedur, mekanisme dan aturan yang berlaku untuk menyikapi perusahaan yang tidak sesuai dengan aturan.
“Kita akan somasi beberapa pihak terkait, bila perlu kita ke PTUN ,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa, peternakan ayam milik Zulkarnain Pasaribu sudah berdiri sejak bulan Februai 2019 lalu, berdasarkan keterangan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang bahwa sudah memiliki izin UKL-UPL, namun realita di lapangan tidak sesuai dengan ijin yang sudah dikeluarkan.
“Yang seharusnya UKL-UPL itu di laksanakan oleh pihak pelaku usaha dan dinas terkait melaksanakan pengawasan sejauh mana pihak pelaku usaha melaksanakan UKL-UPL tersebut bukan hanya sebatas dokumen,” tandasnya.(Red)
