BANTENKINI.COM-PANDEGLANG–Dirinya sempat terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) dari perusahaan dimana ia bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan sandal dan sepatu yang ada di Kota Tangerang. Namun hal itu tidak menjadikan ia bermuram durja apalagi prustasi.
Juprani (35) Warga Kampung Suka Kandang, Desa Gunung Putri, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang ini tidak mau larut dalam kesedihannya akibat kehilangan pekerjaan.
Dengan modal hanya Rp.2,5 Juta pada Tahun 2010, dengan sekuat tenaga ,dirinya bangkit dari keterpurukan.
Selanjutnya ia terapkan ilmu yang ia miliki dari pengalamannya sebagai karyawan di pabrik sepatu dan sandal tersebut, sebagai pengusaha mandiri, atau membuka lapangan kerja sendiri dengan usaha home industri pembuatan sepatu wanita dan berbagai jenis sandal untuk pria maupun wanita, dirumahnya.
Bahan bakunya ada yang dari kulit sapi asli berkwalitas tinggi, ada pula dari sintetis dan kulit imitasi dan berbagai bahan baku sandal/sepatu berkwalitas sesuai model zaman kini.
Sehingga jerih payahnya sedikit demi sedikit mulai berkembang. Bahkan pihaknya telah memiliki merk *SUMMI* sebagai nama produk barangnya.
Hingga banyak dipesan oleh para pelanggannya dibeberapa propinsi yang ada di Wilayah Indonesia, seperti Jakarta, Bali, Kalimantan Timur, bahkan hingga Papua.
“Alhamdulillah, barang-barang produksi yang dihasilkan home industri kami hingga kini masih eksist. Dan barang-barang produk kami memang memiliki kwalitas tersendiri serta tak kalah bila dibandingkan dengan produk kwalitas eksport” ujarnya kepada wartawan ini , diruang kerjanya Kamis(18 Maret 2020) tadi siang.
Saat ini dirinya baru bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 10 orang dan dibayar upahnya per orang dalam satu bulannya sebesar UMK (upah minimum kabupaten)yaitu Rp.2.758.909 atau dibulatkan Rp
2.759.000 per orangnya.
Dan dengan tenaga 10 orang tersebut bisa memproduksi rata-rata sebanyak 2800 pasang Sandal wanita /pria dan 2000 pasang sepatu wanita, per bulannya.
Harga sepasang sepatu wanita maupun sandal bermerk Summi yang diproduksinya itu variatif , dari mulai Rp.75.000 hingga Rp.250.000, perpasangnya.
Sayangnya Juproni masih memerlukan permodalan yang cukup besar untukemgembangkan usahanya. Sehingga dirinya berharap ada orangtua angkat yang siap joint pinture dengannya. Bahkan jika ada pihak Bank yang bekerja sama dengan pemerintah dalam program untuk membantu pinjaman modal bagi para pengusaha kecil menengah (UMKM)dengan bunga yang rendah, maka dirinya siap ikut dalam program tersebut.
“sebentar lagi memasuki Bulan Puasa dan pada saat jelang Hari Raya Lebaran, sudah umum pasti banyak yang butuh sandal maupun sepatu. Bagi yang ingin membeli produk kami yang harganya cukup terjangkau ,silahkan pesan saja via WA kenomor 0857.7376.7143 ini”pungkasnya.
(AsepWE)