BANTENKINI.COM, RANGKASBITUNG – Forum Silaturahim Pondok Pesantren Lebak-Banten bekerjasama dengan Rifa’i Center menggelar Lomba Baca Kitab Tafsir Munir karangan Syeikh Imam Nawawi Al Bantani di Pesantren La Tansa 2, Rangkasbitung, Lebak, Banten (18/10/19). Acara yang diikuti oleh lebih dari 120 peserta dari berbagai pesantren se-Lebak, berlangsung meriah karena masing-masing peserta diantar oleh para pendukungnya. Antusiasme dewan hakim, peserta, dan pendukung terlihat jelas di wajah mereka, bahkan acara berlangsung dari pagi sampai tengah malam, hampir pukul 24.00 WIB.
Ketua Umum FSPP Lebak, H Ade Bujhaerimi, menjelaskan bahwa kitab kuning adalah modal tradisi keagamaan umat Islam Indonesia, terutama di lingkungan pesantren. Maka kearifan ulama-ulama terdahulu harus dijaga dan jangan sampai hilang hanya karena kita lebih senang dengan yang instan.
“Kegiatan lomba kitab kuning ini, karenanya dilakukan untuk melestarikan the great tradition itu. Untuk mencintai ajaran di dalamnya dan menghormati sekaligus berharap barakah dari para penulisnya,” jelas KH Ade.
Di Indonesia, terangnya, pengarang kitab tafsir Munir, Syeikh Nawawi al Bantani, bisa dibilang ulama terbesar. Levelnya sampai tingkat dunia. Beliau santri tulen. Karena itu, lomba ini sekaligus sebagai penghormatan pada ajaran-ajaran beliau di dalamnya.
“Saya melihat potensi para peserta lomba luar biasa hebat. Umumnya mereka tidak sekolah, namun penguasaan khazanah kitab kuningnya jangan dipandang remeh. Mereka inilah yang akan melestarikan keislaman di Nusantara, keislaman yang ramah pada kearifan lokal,” terang KH Ade.
KH Ade berharap lomba ini dapat memicu para santri dan umat Islam untuk mencintai sumber tradisi mereka ini.
Adapun pemenang Lomba Baca Kitab Tafsir Munir se-Kabupaten Lebak ialah: Juara 1 Badru Hawasi (Utusan Pon-Pes Alwarguniyyah, Warunggunung),
Juara 2 Ahmad Barizi (Utusan Pon-Pes Alhamdiyyah, Warunggunung), dan
Juara 3 Afit (Utusan Pon-Pes Mabdaul Hidayah, Rangkasbitung). Sementara untuk kategori juara harapan ialah: Juara Harapan 1 Pahrurroji (Utusan Pon-Pes Riyadussa’adah, Cirinten), Juara Harapan 2 Muhtadin (Utusan Pon-Pes Daarul Jawahir, Rangkasbitung), dan Juara Harapan 3 Nama Selamet Riyadi Utusan Pon-Pes Riyadul Hidayah, Maja).
Lebih lanjut Direktur Eksekutif Rifa’i Center, Chavchay Syaifullah, menjelaskan bahwa pada tahun depan acara serupa akan kembali digelar dalam kemasan yang lebih besar dan menyentuh berbagai bidang keilmuwan yang tumbuh berkembang di dunia pesantren.
“Insya Allah tahun depan kita akan kemas lebih baik lagi. Nama programnya sudah ada, yaitu KAKIKU yang merupakan akronim dari Kajian Kitab Kuning. Tinggal teknisnya perlu dibicarakan lebih lanjut dan melibatkan banyak pihak,” terang Chavchay.