Belakangan hari ini Corona Virus (Covid-19) wabahnya semakin meluas seperti yang disampaikan dalam konprensi pers Juru Bicara Penanganan Corona Virus Achmad Yurianto pada (28/03/2020) 5 Provinsi dengan kasus positif terbanyak, yaitu : Jakarta (627), Jawa Barat (119), Banten (103), Jawa Timur (77) dan Jawa Tengah (55).
Semakin meningkatnya wabah Covid-19 tersebut penangannya sangatlah tergantung dari jumlah tenaga paramedis, ketersediaan perlengkapan, obat dan tempat perawatan yang ada ternyata tidak tertanganinya wabah Covid-19, selain usaha untuk memutus penularan tidak berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan banyak masyarakat yang belum mematuhi Peraturan Pemerintah terutama yang berkaitan dengan Physical Distancing termasuk tidak berkerumun dan menjaga jarak setiap orang, hal ini mengingat penularan Covid-19 melalui cairan atau Droplet batuk dan bersin juga bersentuhan.
Wabah Covid-19 berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi, seperti pengusaha tidak dapat menjalankan bisnisnya yang menghasilkan income, pekerja harian tidak bisa cari uang bisa kelaparan, kriminal dan penjarahan bisa terjadi disana sini dan dampak negatif lainnya.
Tapi itu semua sebenarnya bisa dikendalikan Negara dengan memberikan air dan listrik gratis, membagikan bahan pokok harian kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Bukankah Negara ada pemasukan dari pajak dan keuntungan BUMN/BUMD, selain itu tagihan kredit apapun diberikan penundaan dulu. Semua teknis pelaksanaanya pemerintah yang mengatur. Sudah seharunyalah Negara punya Saving Money yang dipersiapkan apabila ada kejadian seperti Covid-19 ini. Jadi tidak menunggu dari donasi-donasi lagi.
Pemerintah perlu ada ketegasan tidak cukup dengan himbauan Dirumah Saja. Bila Peraturan Pemerintah belum ada untuk me- Lockdown, bisa menggunakan peraturan yang sudah ada, yaitu Karantina Wilayah dan yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan pemerintah untuk mencegah semakin merebaknya wabah Covid-19.
Penulis: Satrio Dj MBA adalah Konsultan KMB (Keuangan Mitra Bank) dan aktif sebagai Sekum Gerakan Masyarakat Bela Negara
 dan aktif sebagai Sekum Gerakan Masyarakat Bela Negara){kind=link}