BANTENKINI.COM, JAKARTA – Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI) menggelar kegiatan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Pusdiklat Buddhis Bodhidharma Cengkareng Jakarta Barat.
Kegiatannya berlangsung selama dua hari dimulai dari tanggal 14-15 Desember 2019.
Dihadiri oleh ketua Dewan Pembina Suhu Vidya Sasana Mahastavira, Dewan Penasehat Irjen Pol. Purn Drs. Budi Setiawan,M.Sc. , Pramana Winardi, Dewan Kehormatan Marga Singgih, M. Pd., Pembimas Buddha provinsi DKI Jakarta, Penyelenggara Buddha Kota Jakarta Barat, Direktur Urusan dan Pendidikan Bimas Buddha Supriyadi Adinata serta hadir Ketua Umum DPP Gemabudhi yang juga Anggota DPR RI komisi VI Bambang Patijay.
Rapimnas di buka oleh Dirjen Bimas Buddha yang diwakili oleh Sesdirjen Bapak Nyoman Suriadarma. Adapun agenda rapat pimpinan nasional Gemabudhi kali ini adalah untuk mempersiapkan Munas yang rencananya akan diadakan pada tahun 2020 dan rekomendasi strategis bagi kemajuan umat Buddha di Indonesia.
Dalam sambutannya Sesdirjen mengharapkan kedepannya Gemabudhi tetap menjaga independesi serta turut menjaga stabilitas kerukunan umat beragama di Indonesia.
“saya menegaskan agar komitmen Gemabudhi dalam menjaga stabilitas di internal umat Buddha maupun kerukunan umat beragama terus di jalani.”katanya, Rabu, (18/12/2019).
Rapimnas Gemabudhi juga di isi dengan seminar nasional dengan tema “Dengan Rapimnas Gemabudhi 2019, Kita optimalkan Peningkatan Kompetensai, Etos Kerja Dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia emas 2045” dengan narasumber DR. Sofian Lusa.
Ketua Pelaksana Suprionoto Wijaya mengatakan Rapimnas Gemabudhi 2019 berlangsung dengan lancar dan telah mengundang DPD Gemabudhi seluruh Indonesia.
Hasil Rapimnas ini menentukan lokasi Munas IV Gemabudhi yang diputuskan di Sumatera Utara tahun 2020 serta rekomendasi yang mendorong pemerintah pusat untuk meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan Ditjen Bimas Buddha yang dirasakan perlunya pemisahan antara Bidang Pendidikan dan Keagamaan, dan berkaitan dengan restrukturisasi.
“mendorong Menteri agama untuk memberi porsi lebih proposional dalam anggaran Ditjen Bimas Buddha, serta Mendorong moderasi di kalangan Generasi Muda Buddhis dalam rangka upaya untuk terhindarnya radikalisme didalam Generasi muda Buddhis.”jelasnya.