BANTENKINI.COM, TANGERANG SELATAN – Di masa pandemi Virus Corona Covid-19, banyak hal yang mengharuskan aktifitas setiap orang berpindah ke rumah. Dari mulai bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah saja. Hal ini tidak saja membuat sebagian orang panik, namun juga menimbulkan beberapa masalah, terutama di kalangan pelajar dan Mahasiswa. Diantaranya adalah masalah paket data yang dirasakan sangat menyedot pulsa, yang digunakan untuk belajar daring (online) selama di rumah.
Setelah satu minggu dilakukan pembelajaran Jarak Jauh atau belajar virtual, beberapa video dan pesan yang berisikan nada protes yang dibuat oleh Mahasiswa membanjiri laman media sosial, yang menuntut perlunya subsidi quota dari pihak Universitas, bahkan ada yang menuntut agar Dosen tidak terlalu banyak memberikan tugas.
Merespon hal ini, ternyata ada salah satu Dosen yang tergugah hatinya mendengar “jeritan” Mahasiswa tersebut, dan mengirimkan sebuah pesan di grup Media sosial mahasiswa, yang menanyakan kondisi pulsa Mahasiswa dan bersedia membantu Mahasiswa yang kekurangan dan tidak punya pulsa.
Tentu saja pesan ini sangat menggembirakan Mahasiswa, hingga ada salah satu Mahasiswa yang memoto ulang pesan tersebut dan mengirimkannya di sebuah laman media sosial dengan cuitan “Ternyata masih ada dosen yang kayak gini”.
Sontak pesannya ini kemudian mendapatkan banyak komentar positif, meski beberapa seolah tidak percaya jika ada dosen yang seperti itu. Dan kemudian cuitan Mahasiswa ini diposting ulang oleh beberapa akun media sosial lainnya, diantaranya oleh kampuszone pada tanggal 3 April 2020, yang mendapatkan like dari netizen sebanyak 10.918, oleh akun RTP (Info Pelajar dan Mahasiswa) dengan like sebanyak 4.065 dan berbagai komentar lainnya.
Sosok Dosen tersebut ternyata bernama Dr. Yopi Kusmiati, S.Sos.I, M.Si, yang merupakan Dosen Psikologi Komunikasi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah.
Melalui perbincangan daring di salah satu akun media sosial, Yopi menjelaskan bahwa perbuatannya tersebut merupakan bentuk empatinya kepada Mahasiswa, karena dia menyadari bahwa tidak semua Mahasiswa tergolong dalam keluarga yang memiliki tingkat ekonomi yang baik, sehingga perlu uluran tangan Dosen yang selalu berkomunikasi dengan mereka. Terutama di masa pandemi ini, semua orang pasti merasakan dampaknya, dan dia tidak ingin hanya karena tidak punya quota pulsa, Mahasiswa jadi tidak bisa kuliah jarak jauh.
Selain pesan viral tersebut, ternyata Dosen di bidang ilmu komunikasi yang ternyata alumni Pondok Pesantren Daar el Qolam ini, juga memberikan tugas yang sangat bermanfaat bagi semua orang, yaitu tugas berupa membuat vidio sosialisasi tentang virus covid-19 dengan menggunakan Bahasa daerah Mahasiswa masing-masing.
Saat dikonfirmasi melalui media sosial, Yopi menyatakan hal itu dia lakukan agar Mahasiswa dapat membantu pemerintah meliterasi masyarakat untuk tetap di rumah di masa wabah corona covid 19.
“Awalnya miris melihat pemberitaan di media yang menyebutkan masih banyak warga kita yang keluar rumah saat sudah ada edaran Pemerintah untuk di rumah saja, terutama masyarakat yang di daerah. Sebagai orang komunikasi, saya memahami bahwa orang lain akan mudah menerima suatu pesan jika komunikatornya memiliki kesamaan dengannya, baik dari segi bahasa atau budaya. Karena itulah saya mengajak Mahasiswa saya untuk membuat video berbahasa daerah dengan inti pesannya mengajak memutus rantai virus corona dengan di rumah saja, yang video itu kemudian diunggah di media sosial saya dan mereka, agar bisa ditonton oleh khalayak ramai”, ungkapnya.
Perbuatan Dosen ini perlu diapresiasi, agar banyak Dosen lain yang terinspirasi untuk melakukan kebaikan lainnya, dan menjadi inspirator bagi Mahasiswa mereka, karena sejatinya Dosen dan Guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga pendidik bagi murid dan Mahasiswanya.