BANTENKINI.COM, KEDIRI – Satuan Reskrim Polres Kediri berhasil mengungkap kasus perbuatan cabul terhadap anak-anak yang dilakukan seorang pembina pramuka sekolah berinisial SH (23).
Tersangka SH ditangkap setelah dua korbannya melapor ke Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri.
Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono mengatakan, pengungkapan kasus pancabulan itu merupakan sinergitas dengan Dinas DP2KBP3A. Perbuatan yang tidak senonoh itu dilakukan SH saat kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
“Modus pencabulan yang dilakukan pelaku dengan memanggil satu per satu muridnya untuk masuk ke dalam sanggar pramuka. Setelah masuk, di dalam ruangan, kemudian pelaku memeluk dan menciumi korban,” ujar AKBP Lukman di halaman Mapores Kediri, Senin (10/2/2020).
Ia menjelaskan, kejadian ini diduga terjadi berulang kali. Sementara korban tidak berani melawan, karena SH adalah pembina pramuka. Korban bersama Dinas DP2KBP3A melaporankan kejadian tersebut ke Polres Kediri.
Atas pengungkapan kasus ini pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan untuk melapor apabila menjumpai kasus seperti ini.
“Ada dinas terkait yang bisa menerima membantu memberikan konseling, sosialisasi jadi jangan ragu, identitas si anak tentu kita jaga,” tambah Lukman.
Sementara, atas pengakuan tersangka mengaku melakukan perbuatan cabul sebanyak dua kali terhadap anak didiknya. Dia berdalih tidak kuat menahan hawa nafsu.
“Saya cuma menciumi saja pak. Saya nafsu,” kata pelaku.
Atas perbuatan, petugas menjerat tersangka dengan pasal 82 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ancaman maksimal 15 tahun penjara. Dalam tindak pidana ayat 1, dilakukan orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik atau tenaga kependidikan, maka pidananya ditambah 1/3 dari ancaman pidana.(Iv)
