BantenKini.com Lebak – Badan Urusan Logistik (Bulog) Lebak-Pandeglang terus melakukan penyerapan gabah milik petani. Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan menyusul panen raya di Lebak dan Pandeglang.
“Jadi kalau Bulog tidak menyerap gabah milik petani, kasian nantinya harganya bisa anjlok, selain itu, penyerapan gabah petani juga untuk memenuhi ketersediaan pangan dan dapat meningkatkan pendapatan petani.”kata Petugas Bulog Lebak-Pandeglang, Fajar Jumat (19/3).
Dikatakan Fajar, saat ini diberbagai daerah yang ada di Lebak dan Pandeglang sudah memasuki musim panen raya dan diperkirakan terjadi hingga April 2021.
Menurut Fajar, Bulog sejauh ini sudah menyerap gabah kering giling (GKG) sebanyak 650 ton dari petani Malingping dan Wanasalam. Sementara itu, penyerapan gabah petani juga sampai saat ini sedang berlangsung. Tujuanya untuk menyelamatkan usaha petani karena sampai saat ini mereka mengandalkan hasil panen ditampung di Bulog.
Dikatakan Fajar, penyerapan gabah tahun ini juga kebetulan Bulog diprioritaskan untuk menampung gabah sehubungan lesunya untuk program pasar.
Pada tahun lalu, kata Fajar, Bulog dapat memenuhi program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) maupun beras untuk masyarakat sejahtera (Rasta) yang digulirkan Kementerian Sosial.
Namun,penyerapan gabah tahun ini untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP),karena kekuatan gabah bisa bertahan hingga setahun. Persedian stok CBP itu juga bisa diperlukan untuk penanganan kebencanaan dan operasi pasar (OP) jika harga pangan melonjak.
Perum Bulog menampung harga gabah kering Rp5.300 per kilogram (kg) dan harga itu di atas Harga Patokan Pemerintah (HPP) Rp4.500 per kg.
Pada dasarnya, Perum Bulog menyerap gabah itu untuk meningkatkan ekonomi petani sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik, sebab perguliran keuangan hingga mencapai puluhan miliar.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Sukabungah Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan pihaknya berharap Perum Bulog bisa memaksimalkan penyerapan gabah, karena panen saat ini harga gabah anjlok hingga Rp3.000 per Kg.
Kehadiran Bulog tentu harus membantu dengan menampung gabah kering Rp5.300 per Kg,sehinga mereka petani tidak terjerat tengkulak.
“Kami yakin jika gabah itu ditampung Bulog melalui kemitraan dipastikan petani bisa meraup keuntungan sekitar Rp35 juta per hektare,”terang Fajar.