BantenKini.com Lebak – Perwakilan Istana mengapresiasi kebijakan yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) Lebak-Pandeglang yang sigap dalam menyerap gabah milik petani di wilayahnya.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, (25/2)
“Dapat kabar dari media, Bulog Lebak-Pandeglang melakukan penyerapan 4000 ton gabah milik petani dengan harga yang relatif tinggi. Sudah benar itu, sehingga para petani tak anjlok saat penen raya.”ucap Tenaga Ahli Utama Kantor Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin saat dihubungi lewat pesan WhatsAapnya (25/2)
Sebagaimana diberitakan, Kepala Perum Bulog Drive Lebak-Pandeglang Meitha Novariani menjamin ketersediaan beras sampai Idul Fitri 2021dan cukup untuk lima (5) bulan ke depan. Menurut Meitha, di tengah pandemi covid-19 ini, pihaknya tetap berkomitmen melakukan penyerapan gabah petani agar harga jual mereka tak turun di pasaran.
“Kami melalui kemiteraan tetap berkomitmen guna meningkatkan kesejahteraan petani dengan melakukan penyerapan gabah. Bulog menyerap gabah petani dengan harga Rp.5300 dan harga tersebut diatas harga yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Rp.4500 kilogram.”ucap Kepala Bulog Lebak-Pandeglang, Meitha Novariani kepada BeritaJabar.net (24/2)
Menurut Meitha, saat ini Bulog sudah menyerap gabah milik petani sebanyak 4.000 ton. Selanjutnya, proses penyeraan sampai saat ini masih berlangsung dipastikan sampai panen raya April mendatang.
“Kita harus dukung program swasembada pangan dan juga peningkatan ekonomi untuk petani.”terang Meitha.
Dijelaskan Meitha, untuk ketersediaan beras sebanyak 4.000 ton itu sendiiri dari stok tahun 2020 dan penyeraan awal untuk tahun 2021. Sehingga kalau dikalkulasikan bisa menjadi 2.500 ton setara beras.
Meitha memastikan penyerapan gabah milik petani bisa memberikan perputaran ekonomi hingga miliaran rupiah. Sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
“Penyerapan gabah tahun 2020 memutarkan keungan Rp.95 miliar di lingkungan petani setempat.”terang Meitha.
Sebelumnya, kata Meitha, Bulog melayani permintaan beras program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) maupun beras untuk masyarakat sejahtera (Rastra) yang digulirkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos), karena itu, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dapat dijadikan persediaan pangan untuk menangani kebencanaan atau operasi pasar kalau harga pasar melonjak.
Sebab kata Meitha, apabila permintaan pangan itu meningkat dapat dipastikan stok gabah yang ada dijadikan beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
“Harapan kita, gabah hasil panen berkualitas dan bermutu.”tutur Meitha.
Di tempat terpisah, salah seorang petani Cisarap Wanasalam, Amin (55) tahun mengaku mereka senang setelah Bulog kembali menyerap gabah milik petani hingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Kata Amin, para petani di wilayahnya sangat gembira karena Bulog menyerap gabahnya.
Amin menceritakan, pengalaman beberapa tahun lalu, pengalaman beberapa tahun yang lalu. Pihaknya sempat merugi karena gabah yang dia panen membusuk akibat tak ada yang menampung.
“Kami panen awal Maret 2021 bisa menghasilkan ekonomi Rp.35 juta hektare dengan ditampung oleh Bulog.”terang Amin.