BantenKini.com KOTA TANGERANG – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang melakukan kerjasama dengan Basarnas (Badan Search And Rescue Nasional) Jakarta mengadakan Sosialisasi Pelayanan Publik Bagi Aparatur Kewilayahan, di aula kantor Kecamatan Pinang 29 – 30 Januari 2020.
Kegiatan sosialisasi ini terdiri dari ceramah umum, diskusi, tanya jawab, simulasi yang berlangsung selama 2 hari. Sementara pesertanya terdiri dari para lurah dan kasi sekecamatan Pinang, Kecamatan Ciledug, Kecamatan Karang Tengah dan Kecamatan Larangan
“Tujuan dari sosialisasi ini untuk meningkatkan kapasitas dan sinergitas aparatur kewilayahan dalam mengantisipasi tanggap darurat bencana alam dan melayani masyarakat yang membutuhkan. Selain itu adalah dapat meningkatkan kesiapsiagaan seluruh komponen masyarakat dan juga aparatur pemerintah dalam upaya meminimalisasi korban jiwa dan juga meminimalisasi kerugian harta benda. Juga mampu melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi yang cepat terutama pada titik-titik pusat pelayanan masyarakat dan sarana-prasarana sosial lainnya,” papar Kepala BKPSD Kota Tangerang, Akhmad Lutfi.
Dipaparkannya, bejadian Bencana Banjir yang baru saja dialami oleh beberapa masyarakat Kota Tangerang (1 Januari 2020) merupakan bencana banjir yang terbesar selama kurang lebih dua dasawarsa terakhir. Beberapa tempat atau kawasan yang biasanya tidak terjadi genangan air pun pada saat awal tahun kemarin menjadi tergenang.
Terlebih lagi pada titik-titik kawasan yang memang sudah sering terkena banjir (Ciledug Indah 1 dan 2, Wisma Tajur, Komplek DDN, Pedurenan, Pinang Giya Permai, Perum Pondok Arum, dan Total Persada). Bahkan daerah yang tidak biasa banjir seperti Bugel Mas Indah dan Cluster Odysa 2 terkena imbas dari curah hujan yang cukup tinggi.
“Kondisi ini membutuhkan penanganan yang profesional, selain juga tetap terus mengupayakan solusi teknis dan adaptif terhadap bencana banjir. Salah satu upaya yang dapat dioptimalkan dalam mengantisipasi bencana khususnya bencana banjir di Kota Tangerang adalah dengan terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dari para aparatur birokratnya,” jelas Akhmad Lutfi.
Dijelaskannya, kemampuan teknis terhadap penanganan tanggap darurat bencana di lapangan merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap personel aparatur pemerintahan, khususnya aparatur yang memang daerahnya memiliki titik-titik rawan banjir.
Dalam manajemen kebencanan sambung Akhmad Lutfi ada fase kebencanaan. Yaitu pertama, fase mitigasi bencana (pra bencana), fase tanggap darurat (emergency respond), dan fase pasca bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi). Masing-masing fase ini membutuhkan penanganan yang profesional dan terencana.
Sementara itu Camat Pinang, Kaonang menyampaikan terima kasih kepada BKPSDM yang melakukan sosialisasi bagi aparatur pemerintahan yang ada di wilayah Kecamatan Pinang. Kaonang berharap dengan adanya sosialisasi ini ke depannya seluruh aparat dan stakeholder yang ada di wilayah Kecamatàn Pinang lebih sigap dalam menanggulangi bencana banjir dan penanganan pasca banjir.
“Ini adalah sinergitas guna kesigapan menanggulangi bencana banjir. Kita perlu sigap personilnya juga peralatan. Misalnya ketersediaan perahu karet,” jelas Camat Pinang, Kaonang.
Diakuinya, di Kecamatan Pinang ada sejumlah titik wilayah tak jarang terkena banjir. Di tengah musim penghujan ini, titik wilayah yang menjadi zona rawan banjir itu menjadi perhatian bersama agar bila luapan air menggenangi permukiman dapat tertanggulangi dengan baik.***
• Ateng San