Tangsel – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) menyatakan tetap fokus pada penanganan kesehatan meskipun saat ini sudah berada dalam zona oranye status penyebaran Covid-19.
“Terhitung sampai hari ini, Kota Tangsel sudah dua minggu lolos dari cengkaraman zona merah coronavirus. Walaupun sudah berubah status, resiko penularan masih tetap tinggi,” ungkap Bambang Noerthajo, Sekda Tangsel dalam Webinar keluar dari Zona Merah Bangkit dari Covid-19, Senin 15 Februari 2020.
Dengan mengencangkan penerapan protokol kesehatan, Bambang berharap Kota Tangsel bisa berubah status lagi masuk ke dalam zona hijau. Bahkan, kata dia, upayanya pun juga ditingkatkan.
“Sampai saat ini kita sudah bukan 3 M lagi, tapi 5 M,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan, fokus penanganan pada sektor kesehatan tersebut, membuat pemkot Tangsel belum bisa menjalankan pembelajaran tatap muka. Sehingga sampai saat ini, sektor Pendidikan Tangsel masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau online.
“Kami bersama disdik bersepakat untuk tidak membuka pelajaran tatap muka karena masih melihat resiko yang sangat besar. Tapi kualitas pendidikan tetap kami upayakan,” pungkasnya.
Kemudian juru bicara Covid-19 Kota Tangsel Tulus Muladiyono turut menyampaikan program vaksinasi sebagai turunan dari fokusnya penanganan kesehatan. Ia mengatakan, Pemkot Tangsel selanjutnya membidik pedagang di pasar tradisional untuk segera diberikan vaksin.
“Vaksinasi untuk pedagang di pasar tradisional akan dilakukan sekitar akhir bulan Februari atau Maret ini,” ucap Tulus.
Dikatakan Tulus, Sedikitnya ada sekitar 10.000 pedagang yang terdaftar di Disperindag Kota Tangsel. Tapi tidak menutup kemungkinan apabila kedepan data itu menjadi bertambah.
“Saya minta dinas agar datanya diupdate lagi,” kata Tulus. (FHCR).