Penulis: Tuhfa Keysa Rasikha Budiman*
Pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang berlangsungnya pilkada serentak 2020 yang diikuti oleh 270 daerah di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan ini mendapatkan begitu banyak respon masyarakat yang pro dan kontra di tengah wabah pandemi, yang seharusnya masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah dan berkumpul dengan jumlah massa yang banyak. Sebagian masyarakat menilai, dengan tetap dilaksanakan kegiatan pilkada dapat memicu potensi penularan virus dengan jangkauan yang lebih luas. Namun beberapa pihak pun mengatakan bahwa pilkada harus tetap terlaksana untuk mendapatkan pemimpin daerah yang dapat berinovasi menangani pandemi ini secara maksimal. Melalui pernyataan sikap Presiden Joko Widodo melalui Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman lewat siaran pers menyatakan bahwa pilkada serentak 2020 se-Indonesia tetap dilaksanakan.
“Pilkada 2020 tetap dilaksanakan sesuai jadwal, 9 Desember 2020, demi menjaga hak konstitusi rakyat, hak dipilih dan hak memilih” kata Fadjroel di siaran pers, Senin 21 September, dikutip dari berita CNN Indonesia.
Berbagai daerah di Indonesia tengah mempersiapkan jalannya pilkada dengan memperhatikan protokol kesehatan, begitu pun dengan pasangan calon yang tengah menyusun strategi untuk mendapatkan simpati masyarakat. Dengan begitu mereka bisa memperoleh suara terbanyak di pilkada dan menempati kursi di pemerintahan daerah.
Seperti pasangan calon nomor urut 1 di Serang Ratu Tatu Chasanah dengan Pandji Tirtayasa, dalam kampanyenya mereka mensosialisasikan tentang pemakaian masker dan pentingnya memperhatikan protokol kesehatan dalam mengikuti pilkada serentak. Tatu menyampaikan bahwa kampanye politik ini juga dalam rangka kampanye penyebaran COVID-19 yang dirasa harus disampaikan kepada seluruh warga, agar terhindar dari wabah tersebut.
Mereka tengah menjaring suara-suara masyarakat pada pilkada serentak dengan mengkampanyekan visi misi mereka dalam menduduki jabatan sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serang. Pasangan Calon Tatu-Pandji menyampaikan enam program unggulan pada misinya dikutip dari berita IDN Times Banten:
- Meningkatkan pemerataan dan perluasan pendidikan serta layanan pendidikan yang bermutu di seluruh jenjang pendidikan dengan mengembangkan tradisi kebudayaan yang tumbuh di tengah masyarakat.
- Memaksimalkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat dan terjangkau yang didukung tenaga kesehatan profesional.
- Meningkatkan dan menata ruang permukiman pembangunan sarana prasarana yang berkualitas dan memadai.
- Menumbuhkan daya saing ekonomi di masyarakat untuk penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan yang optimal.
- Mengembangkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang maksimal dengan kapasitas pemerintahan yang berintegritas, kompeten dan profesional.
- Menstabilkan peran agama sebagai landasan akhlak dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam misi mereka di pemerataan pendidikan memang sepatutnya dilaksanakan mengingat beberapa daerah masih tertinggal tingkat pendidikannya, apalagi di masa pandemi ini proses pendidikan tidak dilakukan seperti biasanya, sebelum terjadinya pandemi. Namun jika mereka terpilih, apakah mutu pendidikan di masa pandemi ini bisa dilaksanakan dengan maksimal? Apakah seluruh sarana dan prasarana pendidikan akan terjangkau di berbagai daerah yang ada di Kabupaten Serang? Dan juga dalam pengembangan tradisi kebudayaan selayaknya dilakukan karena di masa yang akan datang nilai-nilai kebudayaan semakin terkikis oleh perkembangan zaman dan teknologi. Bagaimana strategi pasangan calon nomor urut satu itu merealisasikan misi tersebut dengan maksimal? Mengingat banyaknya program-program pemerintah yang tersendat untuk direalisasikan di pandemi ini.
Penataan ruang pemukiman yang mereka bahas dalam misi tersebut juga diharapkan dapat tercapai pembangunannya dan dapat dirasakan oleh masyarakat daerah Kabupaten Serang. Mereka dapat menyampaikan progres pembangunan lima tahun ke depan kepada masyarakat dan juga mengumpulkan aspirasi serta ide dari masyarakat untuk memperoleh hasil yang optimal dalam pembangunan sarana dan prasarana yang berkualitas. Pembangunan dapat dilakukan dengan menghidupkan kembali tempat-tempat wisata yang bisa menjadi ladang pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Dengan begitu bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tetapi penyerapan tenaga kerja juga dapat terealisasi dengan adanya pembangunan dan penghidupan kembali berbagai tempat-tempat wisata. Jika progres penataan ruang dan pembangunan tersebut berhasil terlaksana, masyarakat akan merasa puas dan percaya dengan yang sudah dijanjikan oleh pasangan calon tersebut dalam visi misinya jika sudah terpilih nanti.
Keinginan masyarakat dalam kondisi sekarang ialah pemimpin yang mampu membawa perubahan di masa pandemi ini, bukan hanya pada bidang pembangunan tetapi juga bidang kesehatan dan tenaga kerja yang harus segera diperhatikan. Kondisi sekarang ini membuat banyak orang di PHK sehingga tidak mempunyai pekerjaan. Perekonomian di berbagai daerah juga mengalami krisis yang kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berakhir. Semoga dengan misi yang disampaikan calon Tatu-Pandji ini bisa menggerakkan kembali roda perekonomian di Kabupaten Serang yang pasti sudah terkena dampak wabah COVID-19.
*Penulis merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Riwayat Hidup Penulis
Tuhfa Keysa Rasikha Budiman, lahir di Tangerang pada 04 September 2002. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Mempunyai hobi di bidang desain dan bermusik. Pernah menempuh pendidikan menengah ke atas di SMK Negeri 1 Tangerang jurusan Multimedia, dan aktif pada kegiatan ekstrakurikuler musik. Pernah magang di Backlight Studio Kelapa Dua sebagai editor.
Email : ktuhfa@gmail.com
Akun Instagram : @tuhfakeysa