TANGERANG, | Rano Alfath mengajak kalangan pemuda Banten untuk terus berinovasi memiliki jiwa membangun dan inisiatif.
Rano Alfath menjelaskan bahwa Pemuda merupakan aset terbesar bangsa karena mereka mewakili harapan masa depan bangsa.
“Peran pemuda dalam menjawab tantangan globalisasi sangat penting karena pemuda adalah generasi yang paling terpengaruh oleh perubahan tersebut,” ungkap Anggota Komisi III DPR-RI sekaligus Anggota MPR-RI, Moh. Rano Alfath saat menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia pada Sabtu (29/04/2023).
Sesuai amanat Pasal 5 UU No. 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, sudah menjadi kewajiban seorang wakil rakyat untuk mengedukasi masyarakat akan Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 dan Ketetapan MPR sebagai konstitusi negara; NKRI sebagai bentuk negara; dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara ke berbagai elemen masyarakat.
Sekitar 150 orang gabungan kalangan pemuda Banten di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang antusias menyambut Rano Alfath.
Dalam kesempatan itu, legislator asal daerah pemilihan Tangerang Raya itu berbicara tentang peran pemuda dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Dirinya menilai, pemuda merupakan pondasi berdirinya bangsa ini dan karakter pemuda harus sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang tertuang dalam empat pilar tersebut.
“Sebagai generasi yang paling produktif dan kreatif, pemuda dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun kemajuan bangsa. Pemuda dapat berperan sebagai agen perubahan untuk menghadapi tantangan globalisasi, dengan cara memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada untuk memperkuat kemampuan bangsa,” imbuh Rano.
Terlebih, kata Rano, Indonesia sedang bersiap untuk menghadapi bonus demografi beberapa tahun mendatang. Hal ini adalah sebuah peluang yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Bonus demografi adalah kondisi dimana angkatan usia produktif lebih banyak dibanding yang tidak produktif. Negara harus memanfaatkan peluang ini dengan memberikan dukungan dan infrastruktur yang memadai agar pemuda-pemuda kita rajin berinovasi. Sebaliknya, pemuda juga harus bisa memiliki jiwa membangun dan inisiatif yang tinggi,” tutup Rano.