Ratu Eceng Asal Pinang Dapat Penghargaan dari Dua Menteri dan Satu Juta Pieces Pesanan Eropa

0
708 views

BANTENKINI.COM KOTA TANGERANG – Berkat eceng gondok, Ieko Ratu Eceng berhasil menerima penghargaan dari dua menteri — Menteri Riset dan Tekonologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro serta Menteri Koperasi Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki — 27 Oktober 2020 di Jakarta.

Eceng gondok yang tumbuh liar di Danau Cipondoh Kecamatan Pinang Kota Tangerang mengantarkan Ieko Damayanti menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.

Di acara BRIncubator yang digelar pada September – Oktober 2020, Ièko Ratu Eceng mampu menembus 10 besar UMKM nasional. Ia digembleng selama lima hari untuk bisa menembus pasar internasional.

Dari pelatihan BRIncubator tersebut, Ieko mendapat permintaan untuk memenuhi pasar ke Eropa sebanyak satu juta pieces keranjang berbahan baku eceng gondok.

Bagi Ieko si Ratu Eceng, gulma eceng gondok yang tumbuh liar di perairan Danau Cipondoh merupakan berkah. Ia mampu memanfaatkan eceng gondok menjadi komoditas bernilai jual tinggi. Dalam waktu dekat, Ieko akan mengirim produk sampel ke Mexico.

Di BRIncubator, pelaku UMKM dari Kelurahan Kunciran Jaya Kecamatan Pinang Kota Tangerang ini dibekali transformation maindset, cockfit bussines, canvas model dan banyak lagi pembekalan.

“Eceng gondok oleh coach BRIncubator dinilai bagus karena mempunyai pangsa pasar besar. Coach bilang akan ada permintaan pasar satu juta pieces dari Eropa jenis keranjang,” tutur Ieko Damayanti kemarin.

Permintaan pasar sebanyak satu juta pieces itu, kata Ieko akan dilakukan secara bertahap. Menghadapi permintaan itu, ia akan menambah tenaga produksi di workshop-nya.

Untuk pasar dalam negeri, sambung Ieko produknya oleh coach BRIncubator akan masukkan ke Sogo, Alun-alun Grand Indonesia,  Lafayette Indonesia dan banyak lainnya.

“Saya baru bisa mencapai 10 besar Indonesia. Namun demikian Alhamdulillah bisa menembus 10 besar nasional. Sebab untuk bisa menembus itu tidak mudah. Harus bersaing dengan pelaku UMKM se-Indonesia,” jelas Ieko Damayanti.

Camat Pinang Kaonang mengungkapkan keberhasilan Ratu Eceng ini diharapkan bisa menginspirasi UMKM lainnya di wilayah Kecamatan Pinang. UMKM bukan hanya sekedar mengejar profit finansial, namun sesungguhnya harus punya profit non finansial yakni nilai kearifan lokal.

“Eceng gondok ini bahan baku kerajinan yang ramah lingkungan. Eceng gondok ini ‘kan dianggap tumbuhan yang mengganggu. Namun bisa dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai jual dan ramah lingkungan. Ini nilai profit non finansial,” ungkap Camat Pinang, Kaonang kepada media ini Minggu 1 November 2020.

Ditegaskan Kaonang, UMKM Kecamatan Pinang terus bangkit dan bisa bicara di tingkat nasional. Camat Pinang juga yakin masih ada UMKM kecamatan Pinang yang mampu berbicara di tingkat nasional menyusul Lele Clarisa dan Ratu Eceng.

“Sekali lagi, semoga keberhasilan UMKM Kecamatan Pinang di tingkat nasional ini menjadi spirit UMKM lainnya yang bergerak pada produk lain. Kita memang ingin untung, namun dengan usaha yang punya nilai-nilai non finansial saya yakin menjadi semburat white strategy bussines,” pungkas Camat Pinang Kota Tangerang, Kaonang.***

Ateng San

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here