BANTENKINI.COM, KOTA TANGERANG – Pembakaran Boen Tay Soe dan Perahu Naga menjadi puncak upacara Cioko di Vihara Nimmala (Boen San Bio) Jalan KS Tubun, Kota Tangerang, pada Senin (26/8/2019) malam.
Upacara persembahyangan yang dipimpin para Suhu dan Locu ini dilakukan untuk mengundang para arwah di alam baka dan arwah-arwah yang berkeliaran di bumi atau di alam yang kurang berbahagia untuk ikut menikmati jasa kebaikan yang dilimpahkan dan mendapat kebahagiaan karena telah didoakan.
Rentetan kegiatan warnai prosesi persembahyangan Cioko yang menjadi tradisi umat Buddha setiap tahunnya. Salah satu rangkaian dalam upacara tersebut adalah persembahyangan Chao Du.
“Chao Du ini adalah upacara persembahyangan yang ditujukan untuk para leluhur. Umat yang ingin melakukan pelimpahan jasa kebajikan kepada para leluhurnya dapat mengikuti upacara ini,” ungkap Yuliyu, Ketua Panitia Pelaksana Upacara Cioko Vihara Nimmala 2019.
Menurut dia, Upacara Chao Du ditandai dengan pembacaan Yen Kou bertujuan untuk mengurangi karma buruk para leluhur atau arwah. Upacara ini juga merupakan wujud bakti anak kepada leluhurnya.
“Dan bakti ini tentunya sangat penting untuk dibudayakan. Oleh karena itu tahun ini umat yang mengikuti upacara Chao Du di Vihara Nimmala semakin banyak,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, Vihara Nimmala juga membuka kesempatan pada semua umatnya yang ingin mendoakan leluhurnya bisa mendaftarkan nama leluhur kepada panitia untuk dibacakan oleh Suhu atau Bhiksu.
“Upacara Cioko ini akan diakhiri dengan pembakaran Raja Setan Boen Tay Soe sebagai simbol berakhirnya masa-masa penderitaan yang diakibatkan oleh para setan dan pembakaran Perahu Naga yang membawa dana kepada para umat untuk diantar kepada leluhurnya di alam Nirwana,” pungkasnya.
Setelah upacara tersebut, Vihara Nimmala bakal berbagi kebahagiaan kepada yang membutuhkan dengan mengadakan baksos ke sejumlah lokasi di wilayah Tangerang seperti panti asuhan, panti jompo, serta kepada masyarakat di daerah terpencil sekitar Tangerang.
. Helmi