Mengontrol Ekspos Gaya Hidup Selebriti

0
8 views

Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil. (Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera)

Akses terbuka terhadap berbagai jenis jejaring sosial oleh setiap kalangan membuat siapa saja dapat mempublikasikan berbagai hal dan menjadi konsumsi publik. Tidak terkecuali para selebritas atau arti yang memang identik dengan ekspos terhadap kehidupan dan berbagai kegiatan. Sebab tidak semua dapat diolah sebagai informasi yang positif maka informasi yang dihasilkan melalui jejaring sosial yang digunakan tersebut perlu dipahami dampak yang ditimbulkan.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan tidak hanya oleh kalangan masyarakat selaku pembaca atau penonton berbagai konten yang disajikan namun juga masyarakat sebagai pengisi atau yang mempublikasikan melalui berbagai jejaring sosial yang ada.

1. Gaya menjalankan hubungan

Masyarakat terbiasa dengan kabar hari hubungan para artis baik dalam berupa kedekatan, pernikahan sampai perceraian. Namun tidak jarang ekspos terhadap kehidupan terhadap artis tersebut berlebihan bahkan oleh sang artis itu sendiri.

Seperti publikasi cara berhubungan antar artis yang ditunjukkan melalui video vlog saat sepasang artis tersebut sedang jalan-jalan, makan atau di lokasi kerja yang begitu intens meski tidak dalam hubungan pernikahan. Kedekatan tersebut bahkan ditunjukkan dalam gestur yang tidak pantas dalam hubungan di luar pernikahan. Maka perlu untuk dikontrol di antaranya untuk diingatkan bahwa perbuatan tersebut telah melampaui batas norma dan kewajaran dalam suatu hubungan.

2. Norma dan keyakinan

Rambu paten berupa norma yang berlaku dan keyakinan yang diakui menjadi “common platform” sebagai rambu-rambu yang perlu dijaga. Masyarakat meyakini bahwa, kerusakan moral yang dilakukan suatu kelompok orang meski tergolong kecil dan sembunyi-sembunyi akan berpengaruh terhadap orang lain baik secara akibat fisik sampai pada kerusakan berupa tatanan kehidupan termasuk nilai-nilai yang ada.

Maka kontrol terhadap cara hidup (“life style”) setiap orang terlebih publik figure yang sering menarik perhatian banyak orang. Perilaku para artis meski kontroversi sekalipun kadang dicontoh sebagian orang terutama para pengikut (“fans”). Kontrol terhadap perbuatan kepada yang lebih baik tentu menjadi kebutuhan tidak hanya oleh masyarakat, pengikut, namun juga artis sendiri tersebut.

3. Kontribusi bersifat positif

Setiap karya sejatinya layak mendapat penghargaan dan penghormatan. Namun setiap karya yang memiliki nilai lebih akan memberi pengaruh yang lebih pula, baik secara waktu dan jangkauannya. Dunia artis yang diperankan para selebritis pada bidangnya memilikinya kontribusi yang dapat disebut karya. Semakin baik suatu karya semakin mampu memberi pengaruh positif.

Namun diakui, tidak semua publikasi para arti dapat dikategorikan kontribusi. Bahkan beberapa dari perlakuan yang diekspose sebagai bagian dari gaya hidup (“life style”) menunjukkan kontribusi negatif mereka. Kasus-kasus tertentu menjadi contoh bahwa publikasi atau ekspos tersebut sebagai puncaknya secara nyata bersifat negatif, seperti video asusila, sengketa Gono-gini dan lain sebagainya.

Poin utama dari semua bentuk kontrol terhadap perilaku para selebriti sebenarnya adalah peringatan. Ekspos oleh media atau media yang dimiliki artis pribadi seperti jejaring sosial, kanal video (YouTube) perlu sadarkan terkait perilaku mereka dan pengaruhnya termasuk terhadap masyarakat. Sebagai bentuk peringatan untuk kebaikan bersama di masa depan, termasuk bagi pengikut/”fans” si artis yang tentu dicintainya.

Tidak terjebak pada persepsi hidup individual atau Hedon semata adalah pilihan yang selamat. Mengambil langkah ke arah jalan yang lebih baik dengan memperbaiki sikap, seperti dalam konteks ekspos gaya hidup adalah jauh lebih baik dari pada terus-menerus bersifat angkuh atau bahkan bangga terhadap kesalahan demi kesalahan terlebih menjadi arogan, jangan sampai!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here