BANTENKINI.COM, TANGERANG SELATAN – Jelang peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2019, semua kegiatan kepemudaan di seluruh Indonesia sudah mulai direncanakan, namun berbeda dengan kota Tangerang Selatan. Karena buruknya tatakelola kegiatan kepemudaan di dinas pemuda dan olah raga, DPD KNPI Kota Tangerang Selatan malah mengajak pemuda untuk memboikot seluruh kegiatan bulan pemuda yang dilaksanakan oleh dispora Tangsel.
“Hal ini dilakukan oleh pemuda karena buruknya komunikasi antar pemuda dengan pemerintah Kota Tangsel, sehingga pemuda berinisiatif untuk memboikot setiap kegiatan kepemudaan di Tangsel,” kata Aan Sunarya, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD KNPI Kota Tangerang Selatan
“Buruknya kinerja pemkot dalam pengembangan kepemudaan di Tangsel lebih karena ulah oknum dinas yang cenderung korup dalam pengelolaan anggaran pengembangan pemuda dan membuat kegiatan – kegiatan yang tidak produktif,” tambah Andot sapaan aktifis pemuda Tangsel ini.
Senada dengan Aan sunarya, Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Tangsel, Asrori Fachrezi, ikut angkat bicara perihal masalah tersebut. “Bahwa kepakuman kegiatan kepemudaan di Tangsel dikarekan tidak adanya komunikasi dua arah antar pemkot dengan organisasi kepemudaan baik itu KNPI ataupun OKP untuk kegiatan kepemudaan, sehingga pemkot seolah lepas tanggung jawab untuk pengembangan pemuda,” ujar Asrori Fachrezi
Terkait kegiatan bulan pemuda, Gus Aconk sapaan akrab Asrori Fachrezi berharap bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan harus mempunyai program yang produktif di bulan yang penuh makna, yakni di bulan sumpah pemuda
“Kaauo pemkotnya ga produktif gimana pemudanya bisa berkembang, setiap tahun kegiatan cuma copy paste dari tahun-tahun sebelumnya” ujar Gus Aconk.
Gus Aconk juga berharap Walikota Tangsel untuk segera mengevaluasi kinerja bawahannya, khususnya Dispora dalam hal pengembangan pemuda Tangsel
“Ya Walikota harus segera mengevaluasi jajarannya, khususnya dispora terkait anggaran kegiatan kepemudaan, agar kegaiatan kepemudaan lebih produktif dan tidak dikorupsi oleh oknum pejabat dinas yang tidak bertanggung jawab,” tutup Gus Aconk.
Melihat kondisi kegiatan kepemudaan yang tidak produktif setiap tahunnya, Cholid Mawardi, Ketua KNPI Kecamatan Pondok Aren angkat bicara, “harus ada evaluasi terhadap kinerja dinas pemuda dan olahraga, agar kegiatan kepemudaan punya dampak positif dalam pengembangan pemuda tangsel,” ucapnya
Cholid juga menambahkan, “suara pemuda saat ini harus didengar dan ditindak lanjuti oleh ARD sebagai Walikota Tangsel, agar tidak ada lagi suara – suara sumbang yang menyerang Pemerintah Kota Tangsel.” tambah Olid sapaan akrab Ketua Pemuda Pondok Aren