BANTENKINI.COM, TANGERANG – Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu sendiri bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir. Salah satu penyakit jantung yang sering dialami ialah gagal jantung.
Gagal jantung merupakan kondisi kronis ketika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Gejala yang biasa timbul ialah sesak nafas yang memberat ketika aktivitas, mudah lelah meski hanya melakukan aktivitas ringan, tidur terasa lebih nyaman jika menggunakan beberapa tumpukan bantal, dan mungkin disertai bengkak pada kaki.
dr. Mochamad Renaldi, SpJP, FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Sari Asih Cipondoh menjelaskan jantung adalah salah satu organ terpenting di dalam tubuh yang tidak kenal lelah memompa darah ke seluruh tubuh termasuk ke jantung itu sendiri.
“Darah harus dialirkan ke seluruh tubuh karena mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan jaringan organ-organ tubuh lain agar tetap bisa bekerja termasuk kepada jantung itu sendiri,” ujar dr. Mochamad Renaldi, SpJP, FIHA.
Oleh karena peran jantung yang sangat penting maka fungsi jantung tidak boleh terganggu, karena akan berdampak kepada organ-organ lain didalam tubuh. Terganggunya aliran darah ke jantung itu sendiri akan memberikan dampak yang perlu diwaspadai.
“Terganggunya aliran darah ke jantung kita pernah mendengar namanya penyakit jantung koroner, penyakit itu akibat aliran darah yang mengalirkan darah ke jantung itu sendiri mengalami sumbatan, sehingga jantung tidak mendapati oksigen dan nutrisi yang cukup, dan banyak lagi,”tambah dr. Mochamad Renaldi, SpJP, FIHA.
Ada beberapa informasi yang keliru terkait penyakit jantung yang hanya terjadi pada usia lanjut saja atau prilaku hidup mewah dengan makan-makanan yang mahal dan enak. Sebenarnya,, terdapat faktor risiko yang dapat mengganggu jantung dan bisa terjadi kepada siapa saja dan usia berapapun.
Merokok, darah tinggi dan gula darah tinggi menjadi bebrapa faktor risiko terganggunya jantung yang perlu diwaspadai. Hanya saja, faktor-faktor tersebut bisa dimodifikasi untuk mengurangi kemungkinan serangan jantung akibat terganggunya aliran darah.
“Gaya hidup yang kurang bergerak, makanan yang banyak mengandung lemak, serta banyak merokok bisa meningkatkan faktor risiko gangguan jantung,” tegas dr. Mochamad Renaldi, SpJP, FIHA.
Faktor risiko tersebut di atas dapat dicegah sejak dini agar penyakit jantung bisa dicegah, salah satunya dengan banyak beraktivitas fisik secara rutin serta melakukan check up jika terdapat gejala-gejala.