“Ekonomi Vs Pandemi”

0
113 views

Penulis: Leni Agustiani*

Pertumbuhan ekonomi di Banten mengalami kontraksi sebesar 7,40 persen tercatat dalam badan pusat statistika. Kondisi ini terjadi akibat adanya pandemi yaitu COVID-19, yang mana pandemi ini memberikan dampak pada semua faktor tanpa terkecuali faktor pertumbuhan Ekonomi didaerah Banten ini.

Adapun beberapa contoh dari dampak pandemi Covid-19 didaerah Banten :

1. Didalam Sektor Transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi paling parah

2. Sektor pertumbuhan ekonomi tertinggi di Banten

3. Menurunnya peran industri di pertumbuhan ekonomi yang ada di Banten

Dampak diatas tidak hanya dirasakan oleh Masyarakat Banten, Tetapi itu semua dirasakan oleh seluruh masyarakat diseluruh dunia. Membahas lebih lanjut perihal keadaan ekonomi di daerah Banten selama masa pandemi covid-19 ini, Mari kita lihat usaha apa saja sih yang sudah dilakukan oleh PEMDA BANTEN dalam menangani kasus Covid-19 tersebut? Penasaran? Yuk mari kita simak penjelasannya.

Banten menjadi provinsi peringkat ketiga (9,1%) yang terdampak virus covid-19 di Indonesia setelah DKI Jakarta (59.7% ) dan Jawa Barat (11.5% ) data tersebut diakses dari laman https://covid19.kemkes.go.id/ per-Tanggal 21 Maret 2020 pukul 14.30 WIB. Semakin hari angka pertumbuhan masyarakat yang terdampak virus covid-19 semakin meningkat. Angka kematian pun semakin bertambah dari hari kehari.

Melihat berbagai macam pengalaman yang sudah dilakukan dalam menangani virus Covid-19 ini, pemerintah provinsi dan Kab/Kota di Banten harus dengan segera melakukan upaya-upaya lainnya untuk meminimalisir dampak dari pandemi ini, seperti aktif dalam mengelola data serta menyampaikan Informasi Publik terkait virus Covid-19 secara benar, akurat dan tidak menyesatkan masyarakat melalui layanan yang terkoordinasi.

Selalu aktif mengelola segala macam bentuk informasi terkait Covid-19. Memberikan pelayanan Call Center yang aktif dan melayani masyarakat yang dilakukan oleh tim secara bergantian selama 24 jam. Kemudian melakukan pencegahan melalui adanya penyemprotan desinfektan di ruang publik, upaya ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus ke masyarakat. Lalu menjamin tersedianya APD (Alat Perlindungan Diri) untuk tenaga medis dalam menunjang pekerjaannya. Selalu memberikan himbauan dan penegasan kepada seluruh masyarakat baik di kota maupun didesa akan berlakunya Work From Home yaitu (Bekerja dari rumah) atau Sekolah dari rumah, seperti yang saat ini sedang berlangsung.

Selanjutnya setiap pemerintah di daerah wajib menghitung seberapa banyak kebutuhan riil untuk pencegahan, penanganan dan pengendalian dampak sosial ekonomi ini dengan cara melakukan kalkulasi belanja setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah).

Data diatas adalah data yang dikeluarakan Pemda Banten dalam menangani masalah Covid-19 ini. Setelah melakukan upaya penanganan kasus covid-19, pemda Banten juga mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menangani penurunan Ekonomi yang terjadi pada saat ini.

Menurut pendapat yang dikemukakaan oleh Gubernut Banten yaitu WH dalam cara mengatasi pemulihan ekonomi yaitu dengan cara memperkuat bagian sektor pertanian.

“Di tengah krisis seperti ini, masyarakat akan membutuhkan banyak kebutuhan pokok. Kekuatan dari sektor pertanian inilah yang akan menjadi ketahanan pangan serta memastikan kekuatan stok bahan untuk kebutuhan pokok terpenuhi,” ungkap Gubernur Banten saat melakukan monitoring ke sektor pertanian (Kamis, 2/7/2020).

Pada saat daya beli masyarakat mengalami penurunan, tetapi ada hal yang menggembirakan yaitu stik pertanian akan cukup sampai bulan oktober nanti.

“Kemampuan beli masyarakat mungkin akan berkurang tetapi tenang saja semua kebutuhan pokoknya akan terpenuhi. Karna harga sembako yang ada masih stabil/normal, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

Setelah kita melihat semua kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Banten mari kita kaitkan dengan efek apa saja yang sudah diterima oleh masyarakat Banten. Menurut analisis data dan dilihat dari segi kebijakan yang telah dibuat oleh Pemda Banten dalam menangani kasus virus covid-19 atau pemulihan ekonomi akibat pandemi ini belum terealisasikan dengan baik bahkan bisa dibilang tidak terealisasikan sama sekali, mengapa begitu, karena melihat data yang sudah dipaparkan mengenai kebijakan ini kebanyakan masyarakat ini belum merasakan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemda Banten.

Lalu sebenarnya apa si gunanya upaya-upaya tersebut dibuat atau dirancang? Semua hal dibuat pasti memiliki alasan tersendiri, begitupun dengan kebijkan yang dibuat saat ini. Pihak pemerintah daerah juga pasti sudah melakukan yang terbaik untuk menangani kasus-kasus diatas, namun hanya saja kebijakan yang dilakukan itu belum merata bahkan belum tersampaikan.

Melihat dari kejadian yang terjadi diatas bisa disimpulkan bahwa upaya-upaya pemda Banten dalam menangani suatu kasus ataupun keadaan ekonomi yang melemah akibat covid ini belum terealisasikan dengan baik. Walaupun demikian mari kita doakan agar kebijakan pemda Banten segara bisa kita rasakan bersama hasilnya dan semoga saja pandemi ini cepat berakhir sehingga keadaan ekonomi di Banten bisa pulih kembali.

Leni Agustiani

*Penulis merupakan mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Riwayat Hidup Penulis

Leni Agustiani, lahir di Serang, Banten pada 05 Agustus 2000. Belajar di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Program Studi Ilmu Komunikasi.

Baru memulai menulis artikel sejak masuk universitas, Memiliki Hobby fotografi dan menulis cerpen. Berpengalaman mengikuti berbagai macam ekstrakulikuler semasa sekolah. Pernah menjadi juara 2 menulis cerpen dan menjadi sekretaris di Marching Band.

E-mail : leniagustiani155@gmail.com

Instagram : @leniagustiani_

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here