DLH Lebak Awasi Proyek Perumahan di Kanaga

0
315 views

BANTENKINI.COM Lebak – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak Selasa 3 Maret 2020 ini akan melakukan pengecekan kondisi irigasi yang memang menyumbat saluran air di Kampung Kanaga Jati. Padahal irigasi tersebut sudah lama mengairi 65 hektare lebih area sawah milik petani. Tersumbatnya saluran air tersebut diduga akibat pembangunan perumahan Kartika Alam Sari oleh PT Mega Planindo Utama (MPU).

“Nanti kita cek ke lapangan dengan dinas pertanian. Terkait ijin pembangunannya kita belum mengetahui.” Kata Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Kabupaten Lebak Dasep Novian kepada awak media, Selasa 3 Maret 2020.

Dikatakan Dasep Novian, meski belum mendapatkan surat pengaduan dari warga terkait masalah itu ke DLH Lebak, namun pihaknya tetap akan menurunkan tim ke lapangan.

“Rencana besok (hari ini-maksudnya) tim akan ke lapangan menanggapi keluhan warga di media sosial. Pengaduan itu cukup buat kita untuk terjun ke lapangan.”tegasnya.

Sebelumnya sempat viral protes di akun media sosial fecebook milik salah satu warga kampung Kanaga ber nama Cucu Uyut Antasa. Dalam status media sosialnya tersebut ditulis bahwa kondisi area pertanian milik petani hancur oleh pihak yang tidak dikenal (warga luar).

“Rusak Lembur Ku Batur”tulisnya.

Sementara itu, dalam kolom komentar mendapatkan beberapa respon dari netizen, bahwa tersendatnya air tersebut juga mengakibatkan warga tidak bisa mencuci baju dan perabotan dikarenakan air yang biasa lewat tertutup.

Di tempat terpisah, Aktivis Lingkungan Provinsi Banten Muslim Suryadin mengatakan bahwa banyak persoalan yang terjadi akibat berdirinya perumahan di Kanaga. Menurut Muslim selain merusak area persawahan milik petani. Tentu beberapa persoalan lain juga muncul seperti rusaknya jalan Kanaga karena sering dilintasi oleh mobil-mobil besar yang membawa material.

Selain itu, kata Muslim bahwa pengelola juga harus benar-benar memperhatikan kondisi jalan di wilayah kanaga. Sehingga warga lain yang melintasi jalan tersebut tidak terganggu. Dikatakan Muslim bahwa kontartor juga harus benar-benar transparan dalam melibatkan warga lokal. Sehingga bisa jalan bersama-sama.

“Coba kita awasi terus, jalan-jalan juga sudah mulai retak-retak dan area pertanian juga sudah mulai dirugikan karena sawah air tak jalan. Nanti kita lakukan kajian bersama kawan kawan Walhi untuk menyoroti ijin lingkungannya.”pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here