BANTENKINI.COM, Kota Tangerang – Helatan pilkada serentak di seluruh Indonesia tinggal beberapa bulan lagi. Beberapa kandidat yang muncul telah mewarnai jalan-jalan protokol di seluruh wilayah kabupaten dan kota se-provinsi Banten. Nama-nama seperti Airin Rachmi Diany, Wahidin Halim, Gembong R Sumedi dan Dimyati Kusumah siap berkontestasi dalam helatan pemilihan gubernur pada November 2024.
Menurut Memed Chumaedy, Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Tangerang bahwa Kontestasi ini butuh syarat yang harus dipenuhi oleh semua kandidat. Tertera dalam PKPU no. 3 tahun 2017 pasal 5 yaitu Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang memperoleh paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu Terakhir.
Penjelasannya jika kursi DPRD Banten saat ini 100 kursi dibagi 20% maka dibutuhkan minimal 20 kursi parpol maupun gabungan partai politik untuk dapat mencalonkan Gubernur Banten.
Dan kandidat saat ini yang potensial itu ada Airin, Ade Sumardi, Andra Sony, Iti oktavia dll, tapi kesemuanya itu butuh koalisi untuk mendapatkan dukungan minimal 20%.
Adapun kandidat yang paling potensial itu adalah Airin Rachmi diany yang sudah jauh-jauh hari mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon Gubernur Banten. Mantan Walikota Tangsel 2 priode ini sangat besar peluangnya.
Menurut Memed ada 3 variable penguat kenapa Airin ini potensial pertama: secara kualitas kepemimpinan airin telah berhasil membangun kota otonom baru tangsel saat ini dengan pelbagai penghargaan baik nasional maupun internasional.
Kedua; sebagai pemimpin perempuan Airin merupakan strong representation of women atau representasi perempuan yang kuat dan dikelilingi oleh circle politik dan jaringan yang memiliki kapabilitasnya yang cukup. Ketiga, hasil pemilu 2024 memposisikan airin dengan segala resource yang komprehensif (sebagi ketua TKD Banten Pasangan Prabowo Gibran) sebagai modal kekuatan yang tak tertandingi.
Yang jadi problem Lanjut Memed, Golkar sebagai rumah Airin butuh koalisi partai untuk memenuhi persyaratan 20 % tersebut. Konsekuensinya Airin harus berkoalisi dengan partai lain yang menginternalisasi chemistrynya, partai mana yang bisa diajak untuk koalisi menurut Memed adalah PDIP, Gerindra dan partai-partai lain.
“Memang konteks airin ini menarik. Airin punya kemampuan merangkul kekuatan partai politik yang punya track record rival seperti PDIP. Dan PDIP bisa dirangkul Airin untuk bergandengan tangan membangun koalisi kedepannya. Adapun kandidat yang layak mendampingi Airin adalah H, Ade Sumardi,” ucap Memed Chumaedy, Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Tangerang. Minggu, 7 April 2024
Alasannya pun sederhana mengapa Ade itu potensial, ada beberapa variable penguat. Pertama. Ade merupakan kandidat yang paripurna, pengalamannya sebagai legislative dan eksekutif pernah jadi Ketua DPRD Lebak, Wakil Bupati 2 priode dan sekarang terpilih menjadi angota dprd Provinsi Banten.
Kedua: partai PDIP merupakan partai ideologis yang memiliki kapasitas kader yang tak tertandingi loyalitasnya
Ketiga: Ade memiliki karakteristik loyal tanpa batas, bisa di check track recordnya H. Ade apakah selama dia memimpin pernah berkonflik dengan pimpinan diatasnya, atau kapasitas sebagai ketua partai apakah beliau memiliki catatan buruk dalam kepemimpinannya. Konteks ini beliau loyal dengan siapa dia bekerja dan selalu menjadi pendamping yang baik.
Jadi sangat besar harapan kedepannya jika Airin disandingkan dengan Ade mendapatkan dukungan dari masyarakat Banten. Apalagi cluster kewilayahan bu Airin mewakili Tangerang Raya dan H. Ade mewakili Banten Selatan. Jika bangunan koalisi ini terjadi maka ini merupakan pasangan potensial yang tak terbendung.